IRI YANG DIANJURKAN

Iri meruapakan penyakit hati yang sangat berbahaya, ia akan membuat hatinya susah saat orang lain mendapatkan kenikmatan. 
iri dan hasad inilah yang membuat orang-orang Yahudi tidak masuk Islam, mereka itu tahu bahwa Islam itu benar, ajaran Nabi saw adalah benar dan dibawa orang yang Amin dan dapat dipercaya akan tetapi mereka menolaknya, alasannya tiada lain adalah iri dalam diri mereka.
Allah SWT berfirman:
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: " Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki dari diri mereka setelah nyata bagi mereka kebenaran. maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu " . (QS. Al Baqarah: 109)

Hasad inilah yang baginda Nabi saw dan umatnya untuk berlindung darinya. 

ومن شر حاسد إذا حسد
"Dan dari keburukan orang yang hasud saat ia iri" 

orang yang terjangkit hasad ini akan memakan kebaikannya sebagaimana api memakan kayu bakar, sebagaimana sabda Nabi saw:

إيَّاكْم والحَسدَ ، فَإنَّ الحَسَدَ يَأُكُلُ الْحسنَاتِ كما تأُكُلُ النَّارُ الْحَطَب 
Artinya: Jauhilah Hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar (HR. Abu Dawud, dari hadits riwayat Abu Hurairah).

obatnya hasat seperti ini adalah sedekah, sebagai sabda Nabi saw:
وَالصَّدَقَة تُطْفِئ الْخَطِيئَة كَمَا يُطْفِئ الْمَاء النَّار 
Artinya: dan Sedekah itu mematikan keburukan sebagaimana air mematikan api"

kalau hasad mematikan kebaikan sebagaimana api, maka sedekah adalah airnya. 
orang yang iri hati, hatinya selalu sedih dengan hal-hal yang tidak perlu...sungguh benar kata Hasan Al Bashri:

ما رأيت ظالما أشبه بمظلوم من حاسد نفس دائم وحزن لازم وعبرة لا تنفد 
Artinya: Aku tidaklah melihat seorang dzalim mirip seperti orang yang teraniaya kecuali orang yang hasad, ia sedih selalu, susah tak terputus dan jadi pelajaran yang tak terhenti.

tapi disana ada iri yang dianjurkan yang dinamakan Ghibthah...sebagaimana sabda Nabi saw:

 عن ابن مسعود رضي الله عنه قال 
 : سمعت النبي صلى الله عليه و سلم يقول ( لا حسد إلا في اثنتين رجل آتاه الله مالا فسلطه على هلكته في الحق ورجل آتاه الله حكمة فهو يقضي بها ويعلمها 
Artinya: Dari Ibnu Mas'ud ra berkata aku mendengar Nabi saw bersabda: Tidak ada iri kecuali kepada dua orang yaitu orang yang Allah beri harta lalu ia gunakan harta tersebut dalam kebenaran, dan orang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu ia mengamalkannya dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

contoh iri seperti ini, adalah senang kita meniru orang-orang dermawan di sekitar kita yang kaya dan baik kepada sesama semisal Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf yang diberi Allah harta berlimpah lalu ia gunakan harta-harta mereka ini untuk kepentingan Islam tanpa melupakan keluarganya. 
kita juga perlu iri kepada para kyai, alim ulama yang begitu ikhlas memberikan ilmunya kepada para santri-santrinya dan murid-muridnya, mereka sebelum mengajarkan, mereka melakukan dan mengamalkan apa yang ia ajarkan tersebut. 

Tapi kalau ditimbang, maka ilmu itu lebih baik daripada harta, karena harta akan habis jika dibelanjakan sedangkan ilmu justru akan bertambah. tapi paling baik lagi kita mempunyai dua-duanya yaitu punya ilmu juga punya harta sehingga kita bisa menggunakan harta itu sesuai dengan ilmu sehingga sangat bermanfaat tidak hanya pada dirinya akan tetapi juga agama dan sekitarnya.

Kalau ada orang kaya hartanya banyak tetapi pelit dan bakhil maka kita tidak perlu iri untuk menirunya, atau ada orang kaya tapi berfoya-foya maka ia tidak perlu kita tiru, karena ia menggunakan hartanya bukan dalam kebenaran yang diridloi Allah.

Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

Bahaya bagi Pencela

Kenapa sih Hati kita keras?